Tungkaran, Martapura, Kalimantan Selatan, Indonesia

Tungkaran merupakan rawa (lahan basah) yang sangat luas berada dilereng gunung sekitar martapura, memanjang sepanjang jalan yang dilalui. Kalau dilihat membentang sepanjang jalan sejauh kurang lebih beberapa km hanya terlihat padang berair yang ditumbuhi berbagai macam flora dan menjadi tempat tinggal beberapa fauna yang ikut serta dalam hiruk pikuknya siklus alam. Jarak yang ditempuh menuju tungkaran tidak begitu jauh kalau start dari Fakultas MIPA UNLAM Banjarbaru kurang lebih 20 menit. Sungguh pemandangan yang luar biar biasa ditengah simpang siurnya diperkotaan Banjarbaru dan Martapura ternyata masih ada pemandangan yang masih alami.

Dilihat dari kondisinya Tungkaran
Koordinat : 3° 23' 55.7" S dan 114° 49' 32.5" E
Tofografi : Datar
Tekstur Tanah : Tanah Liat
Tipe Iklim : Tropis

Kawasan ini merupakan kawasan yang memiliki banyak keanekaragaman hayati, ini dibuktikan dengan banyaknya flora dan fauna yang tinggal dirawa tersebut.

Flora yang hidup dan tinggal di rawa tungkaran sebagian besar adalah tumbuhan air dimana hidup dengan subur dan mayoritasnya adalah tumbuhan Eceng Gondok (Eichhornia crassipes), dan sebagian kecil lagi tumbuhan teratai(Nymphaea alba), kangkung (Ipomoea aquatica Forsk), purun tikus (Eleocharis dulcis), putri malu(Mimosa pudica), padi (Oriza sativa), pohon kelapa, pohon pisang dan mungkin beberapa tumbuhan lagi yang belum kami survei.






Selain flora, di Rawa Tungkaran juga terdapat beberapa spesies yakni seperti elang dan beberapa jenis burung, ikan air tawar seperti ikan betok (bahasa banjar : iwak papuyu) dan ikan gabus (bahasa banjar : iwak haruan), semut merah, kupu-kupu dan beberapa jenis hewan yang tidak sempat untuk kami survei.

Lahan basah di Tungkaran sangat banyak memiliki manfaat bagi masyarakatnya, khususnya bagi para warga yang berprofesi sebagai petani, dan juga sebagai mata pencaharian masyarakat lainnya yakni untuk mencari ikan (bahasa banjar : mancari iwak) serta manfaat yang lainnya.

Lahan basah secara umum memiliki banyak manfaat yakni :
1. Biodiversity
2. Amenity
3. Fuel Wood
4. Materials
5. Recreational Fishing
6. Recreational Hunting
7. Habitat and Mursery
8. Water Supply
9. Flood Control

Dari beberapa fungsi diatas di Rawa Tungkaran sudah memenuhi fungsi sebagai lahan basah yakni seperti fungsi Biodiversity, Recreational Fishing,Habitat and Mursery, dan Water Supply.

Kalau kita jajaki sebentar rawa tungkaran sudah tidak alami lagi karena banyaknya perubahan yang terjadi, yang dimana seharusnya berkembang kearah yang lebih baik. karena sebagian besar rawa tungkaran sudah berubah fungsi menjadi pemukiman maka secara otomatis akan menggangu stabilitas kehidupan alami di sana. Contohnya saja beberapa petak wilayah sudah berubah menjadi pemukiman, sehingga terjadi pencemaran lingkungan akibat pembuangan limbah rumah tangga. Seperti survei yang telah saya lakukan kemarin masih ada terdapat sampah-sampah rumah tangga berserakan. Walaupun sampah dari limbah rumah tangga tersebut belum berdampak terlalu serius terhadap keberadaan hewan dan tumbuhan disana, namun bukan tidak mungkin jika kegiatan buruk ini terus di lakukan akan berdampak juga terhadap kelangsungan hidup organisme disana. Oleh karena itu, langkah antisipasi patut dilakukan karena ini menyangkut ekosistem setempat. Introspeksi diri sendiri akan kebersihan lingkungan dan keseimbangan ekosistem yang sangat penting merupakan hal yang perlu di pertimbangkan dan di jalankan.


Sungguh ironis kadang-kadang manusia hanya mementingkan dirinya sehingga melupakan estetika dan berperilaku yang baik, yang bagaimana seharusnya berperilaku dengan alam. Mementingkan materi dan kenyamanan dirinya sendiri, mengkesampingkan kaidah yang berlaku dialam. Sebagaimana mestinya kita seharusnya berdampingan baik dengan alam.

Sudah seharusnya berpikir jauh kemasa depan, memikirkan warisan yang akan kita wariskan keanak cucu kita. Sehingga mereka bisa menikmati apa yang kita rasakan saat ini dan mungkin harus lebih baik lagi.

Ditulis Oleh
FATHURRAHMANI
J1F108030